Header Ads Widget

Responsive Advertisement

Tradisi Sewelasan, Pesantren Mahir Ar-Riyadh Depok Mendo'akan Indonesia


Sejak pagi hingga sore, para penghafal Al-Qur’an dari Jam’iyyatul Qurra’ wal Huffazh Nahdlatul Ulama (JQHNU) Kota Depok melantunkan ayat-ayat suci tanpa teks, menuntaskan bacaan 30 juz. Malam harinya, acara dilanjutkan dengan doa khataman Al-Qur’an yang diselenggarakan di Pondok Pesantren Mahir Ar-Riyadh, Kecamatan Tapos, Kota Depok.

Pada malam Jumat, 2 Oktober 2025, ratusan warga berdatangan memenuhi area pondok. Suasana terasa istimewa karena bertepatan dengan haul Kanjeng Syaikh Abdul Qadir Al-Jilani. “Kami merutinkan acara sewelasan ini,” ujar KH. Nasihun Syahroni, Ketua Yayasan Mahir Ar-Riyadh. Selain memimpin yayasan tempat acara berlangsung, Kiai Nasihun juga tercatat sebagai Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) dan aktif di Majelis Ulama Indonesia (MUI).

Rangkaian kegiatan dilanjutkan dengan istighosah, mendoakan keselamatan bagi Kota Depok dan bangsa Indonesia. Doa dipimpin langsung oleh KH. Ahmad Bukhari—akrab disapa Mbah Mad—yang memiliki banyak murid di berbagai kecamatan di Kota Depok maupun wilayah Jabodetabek. Pada kesempatan tersebut turut dibacakan manaqib yang mengisahkan perjalanan hidup dan keteladanan Syaikh Abdul Qadir Al-Jilani. Jamaah menyimaknya dengan khidmat. Acara kemudian diteruskan dengan pembacaan maulid dan tausiyah.

Hadir dalam acara ini sejumlah tokoh, di antaranya Ketua Tanfidziyah PCNU Kota Depok KH. Achmad Solechan beserta jajaran syuriah, para pejabat pemerintahan, serta tokoh masyarakat, termasuk Camat Tapos.